Sabtu, 04 Juli 2009

Berteman & Menjadi Pandai Melalui Internet

Jika di tela’ah perjalanan hidup saya terutama waktu masih belajar di tingkat SMP, SMU bahkan perguruan tinggi, tampaknya sebagian besar ilmu yang berguna untuk hidup saya ternyata di peroleh dari hobby & pergaulan saya dengan teman-teman yang se-hobby.

Berawal dari hobby amatir radio bermodal dengkul, mengumpulkan tabung radio bekas diperoleh dengan memelas ke teman untuk membuat pemancar sendiri sewaktu SMU di tahun 1978-an. Belajar teknik-teknik radio dari mendengarkan teman-teman amatir radio senior berbicara di radio, membaca-baca buku-buku teknik radio bekas hingga akhirnya menjadi Onno W. Purbo hari ini. Semua teknik Internet dipelajari sendiri melalui diskusi antar teman & membaca informasi di Internet, bermodal sekitar Rp. 60.000 / bulan untuk akses Internet pada hari ini..

Berteman & Bergaul di Internet ..

Para murid, siswa, pelajar & mahasiswa pada hari ini jauh lebih beruntung kehidupannya daripada kehidupan saya di masa lalu. Fasilitas Warung Internet (WARNET) relatif dapat dengan mudah diperoleh pada hari ini. Banting-bantingan harga antar WARNET menekan tarif akses Internet kadang mencapai Rp. 2500/jam pada malam hari (subuh). Di beberapa sekolah seperti SMKN6 Jogjakarta bahkan hanya membutuhkan sekitar Rp. 5000/siswa/bulan (bukan per jam) untuk dapat mengakses Internet. Sebuah biaya yang hampir tidak masuk di akal bagi kita 3-4 tahun yang lalu.

Dengan biaya yang demikian murah (Rp. 5000/bulan/siswa), sangat mungkin semua anak, siswa, pelajar di seluruh dunia berbicara satu sama lain tanpa terikat waktu, ruang, ras, agama. Mereka menjadi teman satu sama lain, menikmati pengalaman yang sama dimasa kecil mereka walaupun kadang dalam kondisi yang sangat berbeda. Mendengarkan berbagai pendapat, opini maupun kemampuan untuk menerima perbedaan pendapat, perbedaan ide. Bukan harapan yang kosong jika di suatu saat nanti, hal sederhana ngobrol di Internet justru menjadi resep jitu untuk berdialog, bekerjasama, bertoleransi menghilangkan berbagai kesenjangan sosial budaya yang kadang mendisintegrasi para orang tua (elit politik) di Indonesia.

Tak kenal maka tak sayang – demikian kata pepatah yang sering kita dengar dari para orang tua jaman dulu. Pepatah tersebut tetap bermakna di era informasi, bahkan mungkin lebih bermakna dalam dengan semakin terbuka-nya batasan ruang & waktu di tembus oleh teknologi informasi. Filosofi sederhana tersebut mendasari terbentuknya kidlink.org (http://www.kidlink.org) yang menaruh harapan agar anak muda yang dulunya aktif di kidlink.org nantinya akan menjadi orang dewasa yang mempunyai wawasan global dan berfikir dalam persektif jangka panjang,dan menghindari pola fikir yang sangat lokal dan untuk kepentingan jangka pendek saja.

Seorang anak diluarnya tampak sama. Hampir semua anak di seluruh dunia akan makan, tidur, pergi ke sekolah, mempunyai ayah-ibu, mempunyai binatang kesayangan, mungkin menonton film yang sama bahkan mungkin mempunyai hobby yang hampir sama. Akan tetapi budaya ternyata beda antara yang satu dengan negara yang lain.

Dalam beberapa masyarakat / budaya, semua kata-kata baik yang verbal maupun tertulis yang berkaitan dengan kekerasan di anggap tidak baik untuk anak-anak. Di beberapa masyarakat yang lain, anak perempuan harus terpisah dengan anak laki-laki, bahkan sebagian dari anak perempuan ini harus menutup sebagian badan / wajahnya – padahal di masyarakat yang lain anak perempuan lebih di bebaskan. Masih banyak lagi hal-hal yang berkaitan dengan perbedaan budaya ini, baik tentang suku, figur orang baik di keluarga / masyarakat, bentuk kegiatan yang tidak boleh dilakukan / tidak baik, bentuk ganjaran yang diberikan bagi pelanggar peraturan – umumnya berbeda dari satu budaya ke budaya yang lain.

Bagi siswa & pelajar untuk menjadi anggota kidlink tidak sulit, anda harus dapat menjawab empat buah pertanyaan, yaitu:

Who am I? (siapa saya?).
What Do I Want To Be When I Grew Up? (Mau menjadi apakah saya dikemudian hari?).
How Do I Want The World To Be Better When I Grew Up? (Dunia seperti apa yang saya inginkan di kemudian hari?).
What Can I Do Now To Make This Happen? (apa yang dapat saya lakukan sekarang supaya hal tersebut terjadi?).

Semua jawaban dari anak-anak ini di arsipkan dan dapat di lihat melalui Web kidlink.org. Bagi yang dapat / yang mengerti bahasa Inggris akan menjadi tidak terlalu sukar untuk berpartisipasi dalam dunia kidlink.org ini.

Kidlink sendiri merupakan sebuah organisasi non-profit yang membantu anak di seluruh dunia untuk bergabung dalam dialog global. Mereka di bantu oleh paling tidak 78 mailing list publik untuk diskusi melalui e-mail, sebuah jaringan tertutup untuk interaksi secara real-time (seperti chatting), juga tempat pameran online. Dalam proses-nya banyak dibantu oleh sukarelawan baik orang tua maupun guru.

Sejak di mulainya pada tanggal 25 Mei 1990, sudah lebih dari 175.000 anak dari 137 negara di seluruh dunia berpatisipasi. Sebagian besar mereka menggunakan fasilitas e-mail untuk berinteraksi satu dengan yang lainnya terutama menggunakan mailing list.

Tentunya kidlink.org bukan satu-satu tempat berkumpulnya anak-anak seluruh dunia di Internet. Bagi para siswa, pelajar yang ingin berinteraksi satu sama lain di Indonesia sendiri telah berdiri banyak portal maupun mailing list tempat antar siswa, pelajar berinteraksi. Salah satunya adalah sekolah2000@yahoogroups.com, berbagai portal untuk siswa, pelajar juga bisa dilihat di http://www.sekolah2000.or.id.

Portal Untuk Keluarga & Sekolah

Setahu saya tidak terlalu banyak portal untuk siswa, pelajar & keluarga di khasanah Internet di Indonesia. Mungkin teman-teman di Petra di www.mitra.net.id yang di motori oleh Ibu Arlinah yang termasuk aktif mengembangkan potral untuk anak & keluarga selain itu tampaknya tidak terlalu banyak. Sebagian besar orang Indonesia di Internet terlalu sibuk dengan urusan kerjaannya & mencari uang sebanyak-banyak-nya barangkali? sehingga kadang terlupa dengan si kecil atau siswa, pelajar di rumah yang membutuhkan akses informasi yang baik.

Sebetulnya portal untuk siswa, pelajar & keluarga menjadi salah satu hal yang menarik di Internet secara umum karena cukup banyak sebetulnya potral-potral tersebut tersebar di Internet. Memang bahasa tampaknya akan menjadi kendala utama karena sebagian besar potral untuk siswa, pelajar & keluarga yang ada di Internet berbahasa Inggris. Biasanya susah di awalnya, tapi secara perlahan anak-anak muda Indonesia biasanya cukup cepat untuk beradaptasi dengan bahasa Inggris yang ada di Internet karena umumnya tidak terlalu sulit / bahasanya sangat sederhana.

Terus terang salah satu potral favorit saya adalah http://www.yahooligans.com yang masih dalam keluarga besar potral terpopuler di Internet yaitu http://www.yahoo.com. Potral yahooligans.com memang di rancang menggunakan filosofi yang ada di yahoo.com akan tetapi semua servis-nya di fokuskan untuk anak, siswa & pelajar. Di samping itu juga banyak fasilitas / informasi yang menarik yang ditujukan bagi guru dan orang tua.

Ada hal-hal yang ditujukan untuk membantu anak-anak sekolah seperti bagian Science & Nature yang antara lain menerangkan tentang ruang angkasa (space), dunia binatang (animals), juga favorit kebanyakan anak-anak di seluruh dunia yaitu dinosaurus.

Pada bagian School Bell memberikan kesempatan bagi siswa, pelajar untuk belajar sambil bermain antara lain tentang bahasa (language), seni (art), matematika (math), ilmu-ilmu sosial.

Tentunya ada juga hal-hal yang menarik bagi putra-putri untuk menjelajah Internet seperti bagian Around the World yang antara lain menerangkan tentang berbagai negara (countries), makanan (food), hari-hari libur.

Bagian favorite saya di yahooligans.com adalah bagian hobby & petualangan tepatnya di http://www.yahooligans.com/Sports_and_Recreation/. Ada banyak sekali petualangan sport yang dapat dinikmati informasinya, mulai dari mountain bike, pramuka, hiking, mountaineering, hang gliding, terjun bebas, terbang layang, aero modelling – banyak hal yang mengingatkan saya pada masa lalu di SMP & SMU saat saya aktif di perhimpunan pendaki gunung & pramuka di kota Bandung.

Di samping hal-hal yang langsung berkaitan / berhubungan dengan siswa & pelajar, dalam yahooligans juga di sediakan banyak sekali informasi untuk para orang tua dan guru. Jika kita banyak membaca tip-tip yang diberikan di yahooligans, bukan mustahil kita dapat memberikan pendidikan yang terbaik bagi para murid, siswa & pelajar.Tentunya masih banyak lagi hal-hal yang ada & diberikan di potral yahooligans ini.

Yahooligans.com adalah salah satu dari sekian banyak portal anak, siswa & remaja di Internet. Masih banyak lagi situs di Internet yang dapat secara positif digunakan oleh para siswa & pelajar untuk memperkaya pengetahuannya melalui kegiatan yang disukai-nya.

Strategi Membangun Akses Internet Murah di Sekolah

Salah satu pintu akses Internet adalah keberadaan WARNET atau sejenisnya di sekolah agar siswa & pelajar dapat mengakses Internet secara murah. Terus terang, selama ini saya selalu terbentur oleh kepala sekolah & yayasan di sekolah-sekolah yang melihat Internet sebagai barang mewah & biayanya mahal. Memang Internet akan menjadi barang mewah & berharga mahal jika dipakai sendiri oleh kepala sekolah & segelintir guru. Akan tetapi Internet menjadi barang yang murah jika dipakai bersama-sama oleh seluruh siswa di sekolah tersebut.

Biaya yang dikenakan per siswa relatif murah sekitar Rp. 5000 / siswa / bulan, pengalaman saya tidak pernah ada siswa mengeluh dengan biaya Rp. 5000 / siswa / bulan – bahkan bukan tidak mustahil siswa sendiri yang akan aktif mengoperasikan Internet-nya seperti yang terjadi di Dempo, Malang.

Bagaimana mungkin kita dapat menekan biaya akses ke Internet tersebut? Teknologi yang digunakan sebetulnya di jelas di buku “Teknologi Warung Internet” maupun “Linux untuk Warung Internet” yang tersedia di toko buku Gramedia dengan harga kurang dari Rp. 17.000,-. Bagi pembaca yang berminat untuk memperoleh detail perhitungan bisnis-nya dalam format file excel dapat memintanya gratis kepada saya (onno@indo.net.id) atau download dari http://www.bogor.net/idkf/ (gratis). Diskusi teknologinya dilakukan di asosiasi-warnet@yahoogroups.com & asosiasi-warnet-broadband@yahoogroups.com.

Pola perhitungan biaya-nya secara umum sangat sederhana, dengan Rp. 5000/siswa/bulan – akan terkumpul uang sebesar Rp. 3.5 juta / bulan (pada sekolah dengan 500 siswa). Biaya telekomunikasi untuk dial-up on demand untuk beban e-mail 2 mail / siswa / hari, adalah sekitar Rp. 300.000 / bulan. Sisa uang digunakan untuk mengembalikan biaya investasi sepuluh (10) workstation diskless menggunakan Linux Terminal Server Project (LTSP), dan sebuah server Pentium sekitar Rp. 24 juta. Investasi akan kembali dalam waktu sekitar sepuluh (10) bulan, kurang dari satu tahun.

Bagi sekolah / universitas dengan siswa yang banyak >2000 siswa, maka kita dapat menggunakan teknologi Wireless LAN 2-11Mbps untuk akses Internet tanpa perlu Telkom sama sekali. Investasi peralatan WLAN, diskless workstation & server akan kembali dalam waktu sekitar 20 bulan karena investasi WLAN yang cukup mahal sekitar Rp. 10-20 juta. Untuk start ada baiknya menggunakan teknik dial-up yang lebih murah.

Perjuangan Jaringan Sekolah di Indonesia

Beberapa rekan-rekan di Indonesia saat ini sedang berjuang untuk membangun jaringan antar sekolah di Indonesia seperti antar SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) yang berpusat di dikmenjur@yahoogroups.com. Situs mereka bisa dilihat di http://www.dikmenjur.com. Agak aneh memang, tapi nyata mereka menggunakan .com. DIKMENJUR yang di pimpin oleh Dr. Gatot HP (gatothp@aol.com) merupakan aktifitas yang paling nyata dan paling aktif dalam mengkaitkan sekolah di Indonesia ke Internet pada saat ini telah terkait sekitar 400-an SMK ke Internet oleh inisiatif mereka. Perlu di catat disini bahwa sebagian dari SMK ini menyambung ke Internet dengan swadaya masyarakat.

Inisiatif yang lain di lakukan untuk dunia pesantren mereka berpusat di jii@isnet.itb.ac.id. Homepage mereka berlokasi di http://www.pesantren.net semoga bisa bertambah luas, agak sulit memang bergerak di dunia pesantren daripada dunia sekolah biasa. Tapi rekan-rekan di Jaringan Informasi Islam (JII@isnet.itb.ac.id) telah membuktikan bahwa mereka sanggup untuk mengembangkan hal itu dengan dana swadaya masyarakat.

Sekolah2000 (http://www.sekolah2000.or.id) merupakan pengembangan dari konsep SMU2000, saat ini yang paling menarik yang bisa di tarik dari inisiatif ini terutama pulsa yang murah dari telkom terutama di Jakarta maupun akses Internet gratis di Jakarta. Bagi rekan-rekan sekolah di seluruh Indonesia dapat memperoleh domain gratis menggunakan domain *.sch.id yang dapat di registrasi langsung di Web Sekolah2000.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar